Kamis, 20 Februari 2014




Laporan Praktikum Mikrobiologi


Pengenalan Alat-Alat Laboratorium



Hendra pangaribuan
NPM : E1J012075




Shift: 1. Senin (10.00-112.00)






Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2013


BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Sebelum melaksanakan suatu percobaan praktikum, praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium karena penting untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur, oleh karena itu dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian praktikan dapat memperoleh data yang akurat. Data-data yang tepat dan akurat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Praktikum pengenalan alat dan teknik laboratorium serta cara sterilisasi dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba patogen yang tidak diinginkan. Jadi alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba patogen yang tidak diinginkan.

Adapun tujuan praktikum Pengenalan Alat dan Teknik Laporatorium ini adalah sebagai berikut:
1.         Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
2.         Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi alat yang digunakan untuk praktek.
3.         Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat menggunakan alat-alat sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
4.         Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat mengetahui prosedur sterilisasi berbagai alat laboratorium.
5.         Setelah melaksanakan praktikum mahasiswa diharapkan dapat melakukan sterilisasi alat-alat yang akan digunakan dengan benar.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos (ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh secara mandiri(Pradika,indra)
Istilah mikroba (disebut juga mikroorganisme, mikrobia, maupun jazad renik) bukan nama dari suatu kelompok organism seperti hewan  dan tumbuhan, melainkan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu organisme yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan mikroskop. Secara umum, mikroba merupakan organisme yang sangat sederhana. Umumnya bakteri, protozoa, dan beberapa alga serta fungi mikroskopik merupakan mikroba bersel tunggal. Bahkan mikroba yang multiselluler pun tidak memiliki ukuran sel yang besar.
Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satyu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme.
Sejak dahulu orang telah menduga bahwa penyakit itu ada penyebabnya. Ada yang mengira bahwa penyakit itu disebabkan kutukan dewa. Karena itu, mereka mengobati dan mencegahnya dengan mantra-mantra dan ajimat. Antara tahun 1000 dan tahun 1400 penyakit pada umumnya dianggap sebagai hukuman atas dosa.(Erwin,leston)
Hippocrates menyangka bahwa penyakit malaria disebabkan oleh hawa busuk, karena itu banyak terdapat di daerah rawa-rawa.
Tentang mikroba penyebab penyakit ini, Robert Koch, tahun 1884, mengemukakan hokum yang disebut Postulate Koch, yang menyatakan bahwa suatu mikroba dianggap sebagai penyebab suatu penyakit, bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.         Mikroba tersebut harus terdapat pula pada orang lain yang menderita penyakit yang sama dan tidak terdapat pada orang yang sehat.
2.         Mikroba tersebut harus dapat diisolir dari penderita dan dibiakkan secara murni.
3.         Mikroba tersebut harus menimbulkan penyakit yang sama bila ditularkan kepada orang lain yang sehat.
4.         Dari penderita kedua inipun harus dapat diisolir mikroba yang asal secara murnia pula.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur (tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.
Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham untuk penelitian fermentasi.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.
Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di reset.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip(khopkar).
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.
            Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.     
            Pipet tetes (Pasteur Pippete), fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl atau NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dan lain-lain.
            Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi. Dengan pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap. Satuan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udara yang masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation.






















BAB III
ALAT DAN BAHAN


3.1    Alat  dan bahan
Alat dan bahan yang dipakai dalam praktikum adalah :

      Jarum inokulasi (ose)
      Cawan petri                                   
      Tabung reaksi
      Ball pipet
      Pipet ukur
      Beaker glass
      Erlenmeyer
      Gelas ukur
      Spatula
      Pipet tetes
      Objek glass dan cover glass
      Tabung durham
      Pembakar Bunsen
      Krustang
      Labu ukur
      Pinset
      Rak tabung reaksi
      Botol semprot aquades


3.2    Prosedur Praktikum
3.2.1        Cara memijarkan ose
1)      Ose dipegang dengan 3 jari, ibu jari, telunjuk, dan jari tengah
2)      Jarum dipanaskan di atas bunsen yang menyala secara perlahan-lahan dari bagian ujung sampai semuanya terbakar
3)      Ose diangkat dari api, setelah itu dilakukan inokulasi
3.2.2        Cara memgang cawan petri
1)      Pinggiran cawan dipegang oleh telunjuk, ibu jari, dan jari tengah, bagian bawah cawan petri dipegang dengan jari manis dan kelingking
2)      Dilalukan pinggiran cawan petri di atas api, kemudian dibuka setengah penutup dengan telunjuk dan ibu jari
3)      Setelah dilakukan inokulasi kemudian dilalukan lagi cawan di atas api
4)      Sumbat tabung erlenmeyer dibuka dengan tangan kiri
5)      Kemudian leher tabung dilalukan di atas api
6)      Kemudian cawan petri dilalukan lagi di atas api
7)      Cawan petri dibuka tutup sampai setengah
8)      Medium dituangkan secara aseptis
3.2.3        Cara memegang pipet
1)      Selongsong logam dipegang dengan tangan kiri
2)      Selongsong logam dimiringkan
3)      Selongsong logam dibuka tutup dengan tangan kanan
4)      Pipet steril diambil dari selongsong logam dengan tangan kanan
5)      Selongsong logam ditutup kembali
6)      Ujung pipet ditutup dengan telunjuk
3.2.4        Cara subkultur
1)      Tabung yang akan diinokulasi diberi label
2)      Tabung ditempatkan di telapak tangan, dipegang dengan ibu jari sehingga berbentuk huruf V
3)      Jarum dimasukan ke dalam api sampai kawat berwarna merah
4)      Dengan jarum di tangan, buka tutup tabung
5)      Leher tabung dipanaskan
6)      Dilakukan inokulum sesuai jenis transfernya
7)      Setelah selesai, lalui leher tabung ke atas api
8)      Ditutup kembali dengan menggunakan tangan kanan
9)      Dilewatkan kembali jarum ke atas api
3.2.5        Cara membuat sumbat
1)      Diambil kapas secukupnya
2)      Disimpan kapas di atas kain kassa
3)      Kapas dibungkus dengan kain kassa
4)      Pasang kain kassa di lubang masuk tabung reaksi

  



























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1.
Tabung Reaksi
Untuk menyimpan media, baik cair maupun agar
2.
Laminar Flow
Semua prosedur mikrobiologi yang melibatkan patogen, pembuatan media yang steril atau pemeriksaan bahan makanan dibutuhkan suasana yang steril termasuk tempat juga harus steril, untuk itu digunakan laminar flow. Komponen pada laminar flow : exhaust filter, lampu fluoroscent, lampu UV.
3.
Ph meter



pH meter adalah alat untuk mengukur pH (keasaman) suatu bahan atau larutan.
4.
Gelas Ukur



 
Untuk mengukur larutan.
5.
Water bath
Fungsi utama water bath adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisa mikrobiologi. Pada water bath suhu yang digunakan biasanya 44,50C-45,50C untuk analisa konfirmasi E. coli dan Coliform dengan ketelitian suhu 0,10C.

6.
Rak tabung reaksi
Tempat tabungb reaksi
7.
Stomacher
Stomacher dapat berfungsi sebagai pengganti blender karena memiliki fungsi sebagai alat untuk homogenisasiPrinsip dari stomacher adalah untuk membilas bakteri atau mikroorganisme pada permukaan sampel.
Komponen pada stomacher meliputi: kantong plastik steril dan stomacher  (suatu alat berbentuk kotak yang pada bagian dalam ada suatu pedal penumbuk)
9.
Pipet Tetes
Untuk memindahkan sedikitnya zat cair/larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
10.
Microppette
Micropipette adalah pipet yang isinya sudah tertentu, misalnya 1 ml, 0,5 ml, dsb, terutama digunakan untuk memipet larutan dalam volume tertentu secara cepat.
11.
Autoclave
Untuk sterilisasi alat dan media.
12.
Timbangan
Untuk mengamati benda-benda yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
13.
Inkubator
Untuk menumbuhkan mikroorganisme yang ingin  ditumbuhkan (untuk menginkubasi).
14.
Oven
Untuk sterilisasi alat-alat yang terbuat dari kaca.
15.
Objek glass
Untuk pewarnaan bakteri.
16.
Handsprayer
Tempat untuk menyimpan alkohol
17.
Batang Pengaduk
Mengaduk medium yang akan dipanaskan
18.
Termometer
Untuk mengukur suhu medium.
19.
Jarum ose
Menginokulasi mikroba yang akan dipindahkan ke medium lain.
20.
corong
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
21.
Pipet mikro
Untuk mengambil larutan dalam skala yang cukup kecil.
22.
Hot plate
Untuk mencairkan media yang padat.
23.
Labu ukur
Untuk mengukur dan melarutkan media yang cair.
24.
Lemari pendingin
Tempat penyimpanan dan pendinginan bahan atau sampel.
25
Pompa vacum
14.  Pompa Vacuum
Pompa vakum dengan filtrasi) digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan (media cair) yang bersifat termolabil (mudah rusak karena pemanasan).  Filtrasi cukup efektif untuk menyaring mikroorganisme dari suatu cairan



    Sterlisasi
Sterilisasi merupakan pemusnahan mikroorganisme termasuk bakteri, kapang, dan virus yang sifatnya resisten. Adapun jenis-jenis sterilisasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Sterilisasi kering
Digunakan untuk peralatan gelas tahan panas dan logam dengan menggunakan oven bersuhu 70-80 oC selama 2 jam.
2.      Sterilisasi basah
Digunakan untuk peralatan yang tidak tahan panas dengan menggunakan autoclave atau waterbath bersuhu 121 oC selama 15 menit bertekanan 1 atm. Panas yang dihasilkan tidak langsung mengenai bahan tetapi melalui air atau uap.
Sebelum melakukan praktikum kita harus sterilisasi alat maupun lingkungan kerja yang akan dipakai.
1.      Sterilisasi ruangan bisa dilakukan dengan cara membersihkannya dari berbagai kotoran berat, menyapu dan mengepel ruangan secara rutin sebelum dan sesudah melakukan percobaan. Untuk meja yang akan digunakan, kita lap bersih terlebih dahulu kemudian semprot dengan menggunakan alkohol dengan kadar 70 % dan nyalakan api (bunsen) selama 5-10 menit untuk menghilangkan mikroorganisme yang menempel.
2.      Sterilisasi alat yakni dengan mencuci bersih alat terlebih dahulu, semprot dengan menggunakan alkohol atau jika tidak langsung saja lalukan bagian benda tertentu pada api biru untuk menghilangkan mikroorganisme yang baru menempel. Lebih baik sterilisasikan alat menggunakan metode basah dan kering agar hasilnya lebih baik.

Cara Sterilisasi Cawan Petri
-          Pertama-tama siapkan cawan petri dalam keadaan bersih.
-          Pegang pinggiran cawan dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, sedangkan jari manis dan kelingking menahan bagian bawah cawan kemudian lalukan pinggiran cawan di atas api (untuk meyakinkan tidak adanya mikroorganisme yang menempel.
-          Tutup cawan dan letakkan dalam keadaan terbalik dengan maksud menghindari timbulnya uap yang agar tidak menetes ke dalam medium yang telah dibuat.
-          Bungkus cawan petri dengan menggunakan kertas coklat, letakkan ditengah-tengah kertas.
-          Lipat bagian tengah kertas, buat segitiga di bagian ujung-ujungnya kemudian lipatkan ke belakang cawan hingga terbungkus rapih.

Cara Sterilisasi Pipet Volume
-          Siapkan volume dalam keadaan bersih, lalukan terlebih dahulu pipet diatas api bagian ujung-unjungnya.
-          Bungkus pipet volume dengan menggunakan kertas coklat dengan membuat segitiga terlebih dahulu di bagian ujungnya.
-          Kemudian lilitkan kertas ke seluruh bagian pipet hingga tertutup rapat.
-          Buat lagi lilitan di bagian pangkal hingga pipet tertutup seluruhnya.

Cara Sterilisasi Tabung Reaksi dan Membuat Sumbat
-          Siapkan tabung reaksi dalam keadaan bersih, lalukan bagian mulutnya diatas api
-          Siapkan kapas dan kain kassa steril untuk membuat sumbat.
-          Pertama-tama letakkan kapas diujung kain kassa, gulung hingga tersisa sedikit di bagian ujungnya.
-          Ikat bagian ujung kanan dan kiri kain kassa serapat mungkin, selipkan sisa ikatan sehingga terlihat rapih tanpa ada benang yang tersisa.
-          Sumbatkan pada tabung reaksi, jika sudah terdengar bunyi ‘plok’ saat dibuka, sumbat sudah benar dan siap digunakan. Karena bila belum terdengar bunyi, sumbat masih renggang dan mikroorganisme dapat masuk merusak media yang telah dibuat.


Cara Sterilisasi Jarum Inokulasi (Ose)
-          Pegang ose dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah.
-          Bakar jarum seluruhnya dalam posisi tegak di atas api.
-          Angkat dan diamkan sesaat, ose siap digunakan untuk inokulasi.

4.2. Pembahasan

1. Alat-alat yag terbuat dari gelas
a. Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan.
Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala.
b. Tabung Durham
Tabung durham yaitu tabung yang memiliki bentuk yang sama dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam penggunaannya, maka tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar tabung durham.
c. Erlenmeyer
Tabung erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut sempit, memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 ml. Fungsinya untuk menyimpan medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan dipergunakan, dan tempat untuk menyimpan medium yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
d. Gelas ukur
Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 250 ml. jenis gelas ukur ada yang tahan panas (pyrex) dan ada pula yang tidak tahan panas (gelas biasa). Pembuatan larutan sterilisasi eksplan, yaitu chlorox selalu menggunakan gelas ukur. Pada saat menggunakan gelas ukur perlu diperhatikan cara membaca skala pada gelas ukur. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
e. Pipet tetes
Pipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung atasnya. Pipet ini digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan dan dikeluarkan tetes per tetes. Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas.
f. Cawan petri dan penutup
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.
g. Batang gelas bengkok
Merupakan alat kaca yang berbentuk segitiga pada ujung batangnya. Berfungsi untuk menyebar medium atau mikrobia pada cawan petri. Prinsip kerjanya yaitu, medium atau mikrobia yang berada pada cawan petri diratakan dengan menggunakan alat ini.
h. Corong
Merupakan alat yang digunakan dalam proses penyaringan dan memindahkan medium cair dari tempat yang besar ke tempat yang kecil misalnya pada gelas kimia ke labu Erlenmeyer, prinsip kerjanya yaitu memindahkan cairan dengan teliti.
i. Batang pengaduk
Batang pengaduk yang digunakan dalam praktikum ini biasanya terbuat dari kaca atau dari pyrex sehingga dapat dipanaskan dengan otoklaf. Alat ini berfungsi untuk mengaduk bahan kimia atau menghomogenkan medium yang akan dibuat. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan dengan cara mengaduk larutan tersebut dengan menggunakan batang pengaduk.
j. Gelas kimia
Gelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca atau pyrex, bentuknya tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600, 1000, dan 2000 ml. berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan suatu senyawa misal 1000 ml, maka kita pakai gelas kimia yang skala 1000 ml. Kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur.
k. Termometer
Termometer adalah batang kaca yang panjangnya 300 mm, diameter 6-7 mm berisi air raksa dan gas, serta dilengkapi dengan skala derajat Celcius. Berfungsi untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Prinsip kerjanya yaitu mengukur suhu sesuai laju air raksa di dalam termometer.
l. Labu ukur
Labu ukur adalah wadah yang terbuat dari gelas jernih dengan penutup, leher panjang dan berfungsi untuk menyimpan hasil ekstraksi dan pengenceran. Prinsip kerjanya yaitu, memasukkan zat atau larutan yang akan diencerkan ke dalam labu ukur kemudian menambahkan aquadest sampai batas garis skala yang telah ditentukan.
2. Alat-alat sterilisasi
a. Otoklaf
Otoklaf yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Otoklaf dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tidak tahan suhu tinggi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan uap.
b. Oven
Alat ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi misalnya cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan lain-lain. Alat ini umumnya dilengkapi termometer. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan bantuan panas dari pijaran api atau listrik
c. Bunsen
Bunsen yaitu alat sterilisasi yang berbentuk botol pendek dengan badan yang bundar. Dilengkapi dengan sumbu dan menggunakan spiritus sebagai bahan bakar. Digunakan untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Cara menggunakannya yaitu menyalakan Bunsen lalu memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar. Alat ini juga digunakan dalam pengerjaan secara aseptik yaitu dengan mendekatkan di sekitar tempat pengerjaan mikrobia untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Prinsip kerjanya yaitu mensterilkan dengan pijaran api kecil.

3. Alat-alat lain
a. Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni bakteri atau jamur yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Cara menggunakannya yaitu setelah kita ON-kan, kita menyimpan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi dan mulia menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.
Prinsip kerjanya adalah menghitung mikroba secara otomatis dengan bantuan pulpen/tombol hitung.
b. Inkubator
Inkubator adalah suatu unit/suatu kabinet yang suhunya dapat diatur untuk menyimpan organisme guna tujuan tertentu. Pada prinsipnya sama dengan oven, hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada inkubator terdapat 2 pintu sedangkan pada oven hanya 1 pintu. Berfungsi untuk menginkubasi mikroba yang diinginkan pada suhu optimum pertumbuhannya. Prinsip kerjanya adalah menginkubasi sesuai suhu yang diinginkan.

c. Shaker
Shaker adalah alat yang digunakan untuk menghomogenkan dan menginkubasi mikroba. Prinsip kerjanya yaitu mengagitasi pertumbuhan mikroba dengan kecepatan yang bisa diatur atau menghomogenkan isolat-isolat dalam medium cair.
d. Enkas
Merupakan sebuah kotak tertutup, terbuat dari kaca/playwood yang dibagian depannya terdapat dua lubang untuk memasukkan tangan pemakai. Untuk mensterilkan bagian dalamnya bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan alkohol 95% atau formalin cair. Fungsinya yaitu digunakan dalam pengerjaan media biakan secara aseptis, untuk melakukan isolasi dan inokulasi bakteri agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lainnya.
Prinsip kerja enkas adalah pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.
e. Ose
Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

f. Rak tabung
Rak tabung ini bentuknya persegi panjang dengan permukaan papannya berlubang sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
g. Gegep
Alat ini digunakan untuk menjepit tabung, khususnya tabung reaksi. Cara penggunaannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung dengan lubang yang ada di tengah penjepit.
h. Sikat tabung
Alat ini digunakan untuk membersihkan tabung reaksi dan alat-alat laboratorium yang mulut tabungnya kecil. Penggunaannya dengan cara memasukkan seluruh bagian sikat pada tabung reaksi atau alat yang akan dibersihkan lalu menggosoknya/disikat hingga ke bagian dasarnya. Prinsip kerjanya dalah membersihkan bagian/permukaan alat yang sulit dijangkau.
i. Spoit
Spoit berfungsi untuk memindahkan medium cair dan mengambil larutan stok dalam pembuatan medium dengan volume tertentu. Spoit (jarum injeksi) ada yang terbuat dari plastik dan ada pula yang terbuat dari kaca. Spoit ada pula yang dapat disterilisasi dengan otoklaf. Jarumnya dapat diambil atau dipasang sehingga dapat diganti dengan suatu alat saring steril untuk keperluan sterilisasi larutan. Penggunaannya yaitu memasukkan jarum spoit ke dalam wadah medium cair yang akan diambil lalu menarik bagian pangkal spoit sehingga medium cair tersebut mengisi badan spoit sesuai dengan volume yang diinginkan kemudian menekan bagian pangkal spoit untuk memindahkan cairan tersebut. Adapun prinsip kerjanya adalah mengambil cairan sesuai skala yang diinginkan secara detail.
j. Vortex
Vortex merupakan peralatan elektronik yang berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam suatu tabung reaksi atau wadah. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung kemudian menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata. Prinsip kerjanya yaitu menghomogenkan larutan pada satu tabung reaksi.
k. Centrifuge
Berfungsi untuk keperluan isolasi filtrate. Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan larutan ke dalam centrifuge, nantinya akan didapatkan endapan pada dasar tabung dan filtrat pada bagian atas tabung.
l. Neraca analitik
Prinsip kerja Neraca analitik yaitu alat penghitung satuan berat suatu benda dengan teknik digital. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
m. Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu alat yang berfungsi untuk mengukur kekeruhan suspensi sel dengan cara menentukan jumlah cahaya dilewatkan dari suatu sumber cahaya monokromatik yang dilewati oleh suatu sel fotoelektrik yang dihubungkan dengan suatu galvanometer, sehingga jumlah cahaya yang dilewatkan dapat diukur. Prinsip kerjanya adalah pendugaan pertumbuhan mikroba secara turbidimetri.
n. Lemari pendingin
Lemari pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan
o. Kompor gas
Kompor gas yaitu suatu alat yang digunakan untuk memanaskan suatu alat atau bahan. Prinsip kerjanya yaitu, alat diletakkan di atas elemen kompor kemudian dipanaskan dengan menekan tombol.
p. Laminary air flow
Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari suatu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.
Prinsip kerjanya yaitu, menyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau spiritus untuk mensterilkan LAF. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF, selanjutnya LAF sudah siap untuk digunakan.






BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
          Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Alat-alat mikrobiologi memiliki nama, fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda.
2.      Alat-alat mikrobiologi pada umumnya terbuat dari kaca, karena kaca tidak dapat bereaksi dengan zat kimia dan tahan terhadapa panas
3.      Sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan menggunakan autoklaf dan alat lain ; ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan cara menyemprotkan alk
ohol kemudian menyalakan bunsen saat pengerjaan.
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop, dan alat-alat lain. Yang termasuk alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri dan penutup, batang gelas bengkok, corong, batang pengaduk, gelas kimia, thermometer, dan labu ukur.
Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu otoklaf, oven, dan bunsen. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu Colony Counter, Inkubator, Shaker, Enkas, Ose, rak tabung, gegep, sikat tabung, spoit, vortex, centrifuge, neraca analitik, spektrofotometer, lemari pendingin, kompor gas, dan laminary air flow.

B.       Saran
          Pada saat dijelaskan praktikan memperhatikan dengan baik kegunaan, fungsi, dan cara penggunaan alat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan.







DAFTAR PUSTAKA
Alfimuhammad,http://muhammadalialfi.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-1.html(13 maret 2013)
Ariandi,2010,Lap.1MikrobiologiPengenalanAlat Lab, http//www.scribd.com/doc/2760307(13 maret 2013)
Erwin, Leston. Laminar Air Flow Cabinet http://e-learning.unram.ac.id/KulJar/BAB II org Lab/GB (13 Maret 2013)
                 Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/.htm . diakses tanggal 13 Maret  2013
                 
Khopkar,S.M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta(13 Maret  2013)
Koesmadji. Teknik Laboratorium. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia Press, 2002. (13 Maret  2013)
Pradhika, E. Indra. Mikro-Ba Nget. http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-1-pengenalan-alat.html. (diakses tanggal 13Maret2013).
Tim Dosen Mata Kuliah. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum; Makassar: Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar, 2009. (diakses tanggal 13Maret2013).
Unus, Sunarwiria. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: PT. Angkasa, 1985.( diakses tanggal 13Maret2013).
.

1 komentar:

  1. Perihal : Penawaran Jasa Import/Export

    Perkenalkan kami, PT. JABRAH UDANA LASINDO INDOASIA merupakan perusahaan International Freight Forwarders specialist Import/Export dan segala keperluan yang lainnya.

    Product dan Services kami antara lain :
    1. Customs Clearence Service
    2. Sewa Bendera/ Under Name
    3. Door To Door/ Service Dari Negara Asal
    4. Trucking
    5. Sea Freight
    6. Air Freight
    7. Transfer EDI/ PIB
    8. Borongan ( All-In )
    9. Domestic (Ekspedisi)
    0. DLL

    Adapun daerah operasional perusahaan kami :
    1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta
    2. Pelabuhan Tanjung Priok ( Jakarta )
    3. Pelabuhan Tanjung Perak ( Surabaya )
    4. Pelabuhan Tanjung Emas ( Semarang )
    5. Pelabuhan Belawan ( Medan )
    6. DLL.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif atau biaya yang diperlukan untuk pengurusan Import, Expor, Door to Door, trucking dan biaya-biaya service lainnya yang kami sebutkan diatas, silakan menghubungi kami :
    Terima kasih.

    Best Regards

    = RIZKY JULIADI =
    PT. JABRAH UDANA LASINDO INDOASIA
    Jl. Raya Lenteng Agung No. 49A Jakarta Selatan 12610 Indonesia
    Phone : 021- 7780 - 6409 Fax : 021-7780 - 6409
    Hp/WA : 0852 7711 8800
    E-mail : juliadicargo@yahoo.com / Info.Jabrahudana@yahoo.com / pt.julicargo@gmail.com
    Web : www.julicargo.blogspot.com
    : www.julicargo.wordpress.com

    BalasHapus